5 Cara Budidaya Ikan Cupang: Jenis-Jenis dan Perbedaannya

Hello guys, selamat datang website MbahGuru Indonesia. Saya akan berbincang-bincang tentang “Ikan Cupang“. Berikut ulasannya secara lengkap dibawah ini:

Cara-Budidaya-Ikan-Cupang

Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang

Sebenarnya semua jenis Betta splendens (cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya.

Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain. Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya.

Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850.

Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut.

Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail.


Jenis-Jenis Ikan Cupang

Berikut dibawah ini adalah jenis-jenis ikan cupang, terdiri atas:


  1. Halfmoon (Bulan Sepotong)

Halfmoon

Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya. Ikan cupang jenis ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.


  1. Crown Tail (serit)

Crown Tail

Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja.

Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress (IBC).


  1. Plakat (petarung)

Plakat

Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai dengan namanya, jenis ikan cupang ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda.

Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon. Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.


  1. Double Tail (cagak)

Double Tail

Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang dijumpai di pasaran.


Perbedaan Jenis Kelamin Ikan Cupang

Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Nah apa yang menjadi faktor pembeda antara ikan cupang jantan dan ikan cupang betina ? dan bagaimana cara membedakan jenis kelaminnya ? berikut penjelasannya :


  • Ikan Cupang Jantan

Ikan Cupang Jantan

Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut :

  1. Tubuhnya langsing.
  2. Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. (dalam hal ini betina juga ada yg lincah)
  3. Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) lebar dan panjang.
  4. Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina.

  • Ikan Cupang Betina

Ikan Cupang Betina

 Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut :

  1. Bertubuh gempal (padat, tidak panjang).
  2. Gerakan lebih lambat (tidak agresif).
  3. Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi).
  4. Warna kurang menarik.

Cara Budidaya Ikan Cupang

Berikut dibawah ini adalah cara budidaya ikan cupang, terdiri atas:



  • Memilih Indukan Ikan Cupang

Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.

Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.

Untuk cupang jantan:

  1. Berumur setidaknya 4-8 bulan
  2. Bentuk badan panjang
  3. Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
  4. Gerakannya agresif dan lincah

Untuk cupang betina:

  1. Berumur setidaknya 3-4 bulan
  2. Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
  3. Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  4. Gerakannya lambat

  • Persiapan Pemijahan Ikan Cupang

  1. Setelah menyiapkan budidaya ikan Betta yang sebelumnya telah selesai, sekarang saatnya untuk memulai proses pemijahan.
  2. Siapkan tempat dalam bentuk akuarium atau wadah dan baskom kecil berukuran 20 x 20 x 20 cm.
  3. Juga menyediakan gelas plastik untuk ikan Betta betina.
  4. Terakhir, siapkan tanaman air seperti kiambang.
  5. Dalam proses kawin, bedfish dapat menghasilkan hingga 1.000 telur.
  6. Setelah pembuahan, telur menetas dalam waktu 24 jam.
  7. Menurut pengalaman aktivis budidaya ikan Betta, tingkat kematian pembenihan ikan Betta cukup tinggi.
  8. Saat dikawinkan, bedfish yang bisa dipanen biasanya hanya mencapai 30-50 ekor.
  9. Peternak jantan dapat kawin hingga 8 kali setiap 2-3 minggu, sementara peternak betina disarankan untuk kawin hanya sekali.
  10. Jika peternak perempuan dikawinkan secara paksa, keragaman gender akan menurun pada pernikahan berikutnya.
  11. Hasilnya adalah anak-anak anjing didominasi oleh perempuan.

  • Pemijahan Ikan Cupang

Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.


 

  • Pakan Ikan Cupang

Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air , cacing sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan berkembangnya penyakit.

Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Silahkan lihat cara budidaya kutu air daphnia dan moina.


  • Perawatan Ikan Cupang

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk perawatan ikan kontes.

Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.

Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif simpan di tempat yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang di antara toples-toples tersebut.

Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air.


Demikian Sekilas Mengulas Tentang 5 Cara Budidaya Ikan Cupang: Jenis-Jenis dan Perbedaannya

Semoga Bermanfaat yang Disampaikan. Terima Kasih…!!!


Baca Juga :


Jangan Lupa Share Guys: